Sabtu, 03 April 2010

Penanganan muatan

Kapal dalam pelayaran:

  • Dilakukan pada jarak lebih dari 50 mil dari daratan terdekat
  • Limbah buangan tidak boleh lebih dari 60 ltr/mil
  • Jumlah minyak yang buang dalam pelayaran tidak boleh melebihi 1/15.000 jumlah cargo DWT.
  • Drop valve semua dibuka serta katup – katup dan cerat unk drying tangki dan pipa – pipa
  • Filter – filter di pumproom dibersihkan
  • Mooping
  • Kegiatan dicatat di deck logbook dan oil record book.

Gas freeing diperlukan pada saat :

  • sebelum memuat, sehabis bongkar untuk tank cleaning
  • persiapan masuk dock, sehabis memuat muatam cairberbahaya, memasuki ruang tertutup, pengecekan atau survey.

Fumigasi di ruangan kapal

  • Crew kapal dievakuasi
  • Mesin dimatikan (blower dimatikan)
  • Generator dimatikan
  • Kemudian kapal / ruangan kapal ditutup dan obat fumigasi disebar ditunggu ± 10 jam

Memuat barang berbahaya :

  • mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari jenis muatan berbahaya dan resiko yang mungkin terjadi dalam pengangkutannya di kapal
  • memberikan label, tanda berbahay sesui dengan kelasnya
  • penempatannya harus terpisah antara satu dengan yang lainnya

Cara membersihkan tangki untuk muatan minyak kelapa sawit.

  • Tangki dibersihkan menggunakan butter worth machine dengan tekanan air ± 12 kg / cm2.
  • Sebelumnya air diheating terlebih dulu (± 82°C) baru disemprotkan.
  • Cyclus butter worth diulang hingga 4 kali dengan setingan untuk seluruh permukaan tangki.
  • Pompa air laut yang tersisa di tanki ke slop tank.
  • Bersihkan menggunakan air tawar dengan disemprotkan menggunakan butter worth machine, tanpa harus diheating(2 s/d 3 cycle).
  • Pompa air tawar yang tersisa di tangki ke slop tank.
  • Lakukan gas freeing, cek kadar O2, combustible gas dan toxic gas.
  • Cek dinding tangki dan bersihkan dengan menggunakan solvent.
  • Keringkan dan tangki siap untuk dimuati.

Tighnest Test Certifikate : adalah sertifikat untuk kekedapan tangki terhadap udara dan cairan. Dapat dilakukan dengan dua metoda, yaitu :

Udara bertekanan (± 4 psi)

Air, hingga mencapai lubang udara.

Untuk muatan palm oil pipa heating coil harus terpasang dengan tujuan :

untuk memanaskan muatan sebelum dibongkar sehingga pompa tidak berat memompa palm oil. Pipa heating coil tidak dipakai / muatan tidak di heating apabila pelabuhan bongkar dekat dan berada di daerah tropik. Dengan pemanasan muatan maka palm oil tidak membeku terutama di daerah winter.

Latihan Soal:

Suatu tangki berkapasitas 1200 m3 akan dimuati minyak kelapa sawit dari port klang tujuan Amsterdam pada bulan Desember. Suhu saat muat 35°C, Bj = 0,51 dan suhu bongkar nantinya diminta 55°C, sehingga selama 15 gari pelayanan harus dipanaskan dengan pemanasan 0,1% setiap 1°C (tinggi tangki 10 meter).

Hitung ullage pada saat muat, agar dapat memuat palm oil sebanyak-banyaknya.

Jawab :

Terjadi kenaikan suhu = 55°-38° = 17°C

Kapasitas tangki = 1200 m3

Kapasitas tangki sebelum dipanaskan 17°C = 0,1% ´ 17 ´ 1200 m3 = 20,4 m3

Volume innage = 1200 – 20,4 = 1179,6 m3

Jarak innage = = 9,53 m

Jarak ullage pada saat muat

= 10 – 9,53 m = 0,17 m

Cara melakukan tank cleaning di kapal tanker yang akan memuat avtur :

· Tight test, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

  1. Test kekedapan dengan memakai air laut ( water tight test ) . tanki diisi air laut hingga penuh dan mencapai pipa udara, lalu diperiksa apakah terdapat bagian bagian tanki yang bocor. Cara ini paling murah, tetapi memakan waktu lama.
  2. Test kekedapan yang memakai tekanan udara melalui pipa udara dimasukan tekanan udara 4 psi, dan pada pengisian udara dihentikan, lalu ditunggu beberapa saat apakhah penunjukan manometer turun, jika turun berarti ada kebocoran, jika tetap berarti tanki kedap.

·Tiap tanki dibersihkan dengan menggunakan air laut atau air panas dengan menggunakan alat yang disebut “ Butterworth “.

·Untuk selanjutnya dibilas dengan menggunakan air tawar.

·Kemudian dilakukan pengeringan ( Drying ), free gas dan mopping dan setelah selesai kapal siap muat

Cara melakukan free gas :

1.Tanki dikeringkan dari muatan minyak, semua kran hisap (suction valve) didalam cargo tank harus ditutup dan pipa cargo dialiri air laut dengan kecepatan sedang.

2.stern lines harus ikut dibilas.

3.Air bilasan yang berminyak harus ditampung di sludge tank jangan dibuang dilaut.

4.setelah saluran pipa minyak, semua suction valve didalam tanki harus ditutup rapat.

5.Membersihkan pipa heating coil dengan dorongan uap.

6.Kemudian gasenjector dioperasikan pada setiap cargo tank secara bergantian masing masing selama ± 2 jam tergantung besar kecilnya cargo tank, selama ityu tutup tanki tidak dibuka.

7.Setelah itu kandungan gas didalam tanki diukur dengan explosimeter , bila sudah pada atau dibawah batas aman maka tutup tanki dapat dibuka .

8.Setelah itu dipasang blower / kipas angin pada setiap tanki untuk memasukan udara ± 2 jam.

9.Bila kandungan gas tanki sudah pada batas aman bagi orang / perkerja masuk tanki diberiakn, gas free certificate bagi tanki yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar